This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

  • Jangan Lupa Komennya ya..
  • Jangan Lupa Komennya ya..
  • Jangan Lupa Komennya ya..
  • Jangan Lupa Komennya ya..

Thursday, April 12, 2012

TOKOH ILMU MATEMATIKA PART ( 1 )

1. Rene Deskartes (prancis 1596-1650 M)
Dalam karyanya La geometrie,Descartes memperlihatkan bahwa sepasang garis lirus yang berpotongan dapat digunakan untuk memperlihatkan posii titik pada sebuah bidang.untuk menghormatinya,konsep tersebut dinamakan sistem koordinat cartesius.dengan sistem ini,muncullah cabang matematika baru,yaitu geometri analitik.

2. Leonhard Euler (swiss 1707-1783 M)

Euler adalah salah satu ahli matematika terkemuka sepanjang masa.Geometri dan kalkualus mencatat banyak sekali pemikirannya,tapi yang paling utam Euler telah menyelidiki suatu bidang baru yang dinamakan topologi



3.John Napier ( skotlandia 1550-1617 M)
Ide tentang logaritma ditemukan oLeH bangsawan dari Merchiston ini.Dengan bantuan logaritma,perhitunagan yang melibatkan bilangan-bilangan besar dapat dipermudah.



4.Carl F.Gauss ( Jerman 1777-1855 M )
Gauss adaLah salah seorang dari tiga ahli matematika besar sepanjang masa selain Archimedes dan newton.Pada umur sepuluh tahun,dia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung deret 1+2+3+...+100


5. Ibnu Sina (Aveciena
980-1037 M)Saudara ketiga yaitu al-Hasan”, cerita sumber Arab, “adalah besar dalam geometri. Dia sangat berbakat, dan tak seorangpun mendekati kemampuannya walaupun sedikit. Ingatannya sangat kuat, dan ia memiliki kemampuan abstraksi yang luar biasa, sehingga mampu menjawab berbagai soal, yang tak seorangpun sebelumnya bisa memecahkannya. Kadang ia begitu tenggelam dalam berpikir, sehingga dalam suatu konferensi dia bisa tidak mendengar sedikitpun”. Sementara itu bila ia sedang sibuk dengan suatu soal, terjadilah -seperti ceritanya sendiri - “aku lihat dunia di depan mataku tiba-tiba menjadi gelap, dan aku merasa seperti dalam mimpi”.

Namun tidak cuma dari risetnya, Banu Musa menjadi terkenal, melainkan juga dari jasa-jasanya bagi ilmu pengetahuan. Mereka masih relatif muda ketika muncul sebagai sponsor dunia ilmu. Dengan biaya sendiri, mereka mengirim utusan ke kekaisaran Byzantium, untuk mencari tulisan-tulisan tentang filsafat, astronomi, matematika dan kedokteran. Dengan biaya tinggi, mereka membeli karya-karya Yunani dan menaruhnya di rumahnya di Bab At-Taq di Bagdad. Di sana, dan di areal yang didapat sebagai hadiah dari Al-Mutawakkilxi di Samarra, mereka mempekerjakan satu tim penerjemah yang berasal dari berbagai negeri. Al-Makmun sendiri yang telah memerintahkan untuk mengumpulkan buku-buku kuno dan mendirikan sekolah penerjemahxii.

Namun lebih penting dari kemajuan dan penemuan dalam bidang pengamatan bintang, bahkan lebih penting dari penemuan fisika dan teknik - dan sekaligus syarat untuk prestasi di kedua bidang ini - adalah pendidikan dari “alat-alat berfikir” yang mereka ciptakan, serta secara tak langsung mereka “siapkan” untuk dunia Barat.

Bangsa Arab – maksudnya rakyat khilafah - saat itu adalah tokoh-tokoh matematika. Berlawanan dengan bangsa Romawi yang dalam bidang ini hanya membawa hasil-hasil yang sedikit, dan itupun kadang “curian”. Ketika bakat matematika yang tinggi dari bangsa Yunani lebih didominasi oleh geometri, sehingga aljabarpun mereka bungkus dengan geometri, sedang di sisi lain bangsa India murni “tukang hitung” (aritmetikawan), maka pada bangsa Arab kedua hal ini telah berhasil dikawinkan. Suatu bakat yang dimiliki oleh Hassan bin Musa.

Dengan kemampuan ini bangsa Arab membuka banyak cabang pengetahuan baru dan mengembangkannya hingga tingkat kematangan yang tidak pernah dicapai baik oleh bangsa Yunani maupun India. Karena itu “bukan bangsa Yunani, namun bangsa Arablah guru-guru matematika Rennaisance”. Dan di sini angka India sangat membantu.

Jelas, bangsa Arab amat beruntung mengenal angka India; namun juga beruntung, bahwa mereka memahami untuk menggunakannya, dan tak cuma sekedar melihat sebagai angka asing yang menarik. Di Alexandria dan Syria, orang sudah lebih dulu mengenal angka India, namun tanpa membuatnya sesuatu yang berarti. Di tangan rakyat Khilafahlah angka ini dalam waktu singkat menjadi alat yang sangat bermanfaat.

Setiap konstruksi, setiap hitungan astronomi atau fisika yang rumit, sangat tergantung pada adanya sistem bilangan yang sempurna. Dan bangsa Arab terbukti sangat bergairah dalam soal hitung menghitung. Banyak desain teknik yang tak pernah direalisasi, karena niatnya memang tidak untuk dibuat, melainkan sekedar untuk bermain hitungan. “Kegilaan” mereka pada disiplin ilmu terindah, yakni berhitung ini, membawa mereka ke soal-soal aritmetika yang bagi matematikawan besar zaman itu dianggap tidak bisa dipecahkan.

Aneh. Karena kata “aritmetika” adalah kata Yunani yang berarti “seni berbuat sesuatu dengan bilangan”. Namun bagi bangsa Yunani yang lebih berbakat spekulasi, hal itu terasa luks. Sebagai “putera mistik yang telah terdidik”, aritmetika Yunani menyibukkan diri dengan teori bilangan, symbolik, deret dan hubungan antar bilangan - namun tidak dengan hitungan yang bisa dipakai orang di pasar!xiii Aritmetika praktis seperti yang kita pahami sekarang, yang merupakan seni berhitung yang sesungguhnya, justru dimasukkan ke disiplin ilmu yang kurang diminati, yaitu logistik (tentang menata barang konsumsi).

Namun justru ini medan utama bangsa India. Mereka banyak menghasilkan karya orisinal dan bermutu. Tapi seperti apa? Apa yang bisa dipakai dari situ? Mereka tak hanya menuangkan agama dan filsafatnya dalam bentuk puisi. Bangsa lain, bahkan bangsa Arab juga seperti itu. Namun bangsa India juga menuliskan ilmu astronomi dan matematika dalam bahasa misterius yang hanya bisa dipahami kalangan Brahmana sajaxiv.

Baru bangsa Arab –sekali lagi ini adalah rakyat Khilafah-, yang berpikir cerah, praktis dan presisi, mengolah semua itu ke dunia yang jelas. Barulah lewat Al-Khawarizmi aritmetika dibuka baik untuk keperluan sehari-hari maupun dunia ilmu serta dikembangkan secara sistematis. Dengan tambahan dari matematikawan muslim selama beberapa abad, berkembanglah ia menjadi landasan aritmetika, dan nama Al-Khawarizmi diabadikan untuk menyebut “sekumpulan perintah yang logis dan runtut” - “algoritma” - yang tanpa itu dunia komputer atau informatik tak akan bisa dibayangkan xv.

Terutama aljabar, yang juga untuk pertama kalinya disusun Al-Khawarizmi ke dalam suatu sistem, bangsa Arab menjadikannya ilmu pasti. Dari aljabar Abu Kamil, Al-Biruni, Ibnu Sina dan Al-Karaji, Leonardo de Pisa menggali pengetahuannya tentang persamaan kuadratis dan kubis, yang lalu ditulis di bukunya Liber abaci.

Bangsa Arab juga menemukan hitungan dengan angka pecahan desimal (hitungan “di belakang koma”). Adalah astronom Al-Kaji yang pertama kali menuliskan angka 2 10/125 sebagai 2,08 - suatu prestasi, yang tanpa itu tentu dewasa ini baik seorang penjual susu maupun ilmuwan akan mengalami kesulitan serius, dan bahkan hitung logaritmik pun akan menjadi mustahil.

Dan hingga saat ini wajah aljabar kita ditandai oleh suatu ciri Arab: huruf x untuk tercari dalam suatu persamaan. Huruf ini, yang sering diikuti y untuk tercari kedua dan z untuk ketiga - murni urut alfabet, telah masuk ke khasanah Barat secara tersembunyi, sehingga sulit dipercaya bahwa ia berasal dari Arab, apalagi di alfabet Arab tak ada huruf x. Sesungguhnyalah, “benda” yang dicari itu dalam bahasa Arab disebut “syai”, atau disingkat “sy” (huruf syin). Bunyi huruf ini dalam bahasa Spanyol kunoxvi ditulis dengan huruf x. Maka belajarlah kita, paling lambat di SMP, dengan “benda” Arab yang diberi pakaian Spanyol.

Tujuh ratus tahun sebelum orang Inggris Newton dan orang Jerman Leibniz, dua ilmuwan sudah memikirkan hitung diferensial. Mereka adalah seorang dokter dan filosof Ibnu Sina (980-1037) alias Avicenna, serta teolog Al-Ghazali (1053-1111) alias Algazel. Ibnu Sina yang pada usia sepuluh belajar aritmetika India pada seorang pedagang arang, tumbuh menjadi matematikawan dan astronom yang sangat produktif dan kreatif. Dia memperkaya seluruh cabang ilmu pengetahuan, “yang sebelumnya tak ada orang yang sampai ke sana”. Di antaranya dia mengungkapkan adanya problem besaran yang tak terhingga kecil, baik dalam agama maupun fisika dan matematika, suatu hal yang pada abad-17 mengantarkan Newton dan Leibniz pada infinitesimal, dan kemudian membentuk ilmu Calculus




Bab Mata, dalam kitab At-Thib, karya Ibnu Sina


Al-Farabi (870-950), yang sering dijuluki “guru kedua setelah Aristoteles” adalah filosof dan matematikawan terkemuka serta musisi jempolan. Dia terkenal akan ide-idenya serta debatnya yang selalu berhasil dengan para ilmuwan di Damaskus, yang dengan ini bisa menghibur para pemuka masyarakatxvii. Dia juga terkenal akan kuliah-kuliah musiknya tentang Canun, suatu jenis Harfa yang ia temukan, yang dengan itu publikumnya yang panas bisa ditenangkan, dan pendengar yang capai bisa disegarkan. Kesibukannya dengan teori musik, akord dan interval membawanya ke ide logaritmaxviii, yang ia tulis dalam bukunya “Elemen-elemen seni musik”.

Demikianlah cuplikan buku Hunke yang secara objektif mengungkap kembali berita-berita dari orang Barat di masa keemasan Islam.

Berita-berita ini bisa di-uji-silang dengan benda-benda sejarah yang disimpan di museum, atau juga dengan bangunan-bangunan fisik, yang sampai hari ini masih bisa disaksikan. Di berbagai museum besar dunia Islam, terutama di Cairo, Damaskus, Bagdad dan Istanbul, benda-benda seperti dokumen penting negara, senjata, hingga alat-alat ilmu pengetahuan masih bisa disaksikan. Hanya saja untuk Bagdad, serbuan tentara Amerika ke Iraq baru-baru ini telah ikut memusnahkan bukti historis yang tak ternilai ini. Sebagian benda sejarah ini juga barangkali akan diangkut ke museum-museum di Barat, seperti di Leiden (Belanda), Paris atau New York, sebagaimana juga sudah berkali-kali terjadi selama ini.

Monday, April 2, 2012

"Hanya" karena Durhaka, Inilah Akibatnya.

Dikisahkan, pada zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ada seorang pemuda bernama ‘Alqamah. Ia seorang yang menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala; mengerjakan sholat, shiam, dan bersedekah. Suatu hari ia sakit dan semakin hari semakin parah. Istrinya pun menyuruh seseorang menghadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menyampaikan, “Suamiku, Alqamah sedang saekarat. Dengan ini aku bermaksud mengabarkan keadaannya kepadamu, wahai Rasulallah.”




Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengutus ‘
Ammar, Shuhaib dan Bilal. Beliau bersabda, “Berangkatlah kalian, dan talqinkanlah ia dengan kalimat syahadat.” Mereka bertiga berangkat dan memasuki rumahnya. Mereka mendapati ‘Alqamah sedang sekarat sehingga dengan segera mereka mentalqinnya dengan ucapan ‘Laa ilaaha illalLah’. Namun lidah ‘Alqamah kelu, tak mampu mengucapkan kalimat syahadat. Sahabat bertiga menyuruh seseorang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan bahwa ‘Alqamah tidak mampu mengucapkan kalimat syahadat. Usai dibacakan, Nabi bertanya, “Adakah salah seorang ibu-bapaknya yang masih hidup?” seseorang menjawab, “Wahai Rasulullah seseorang ibu yang sudah sangat renta.” Maka beliaupun mengutus seseorang dan berpesan, “Katakan kepadanya jika ia kuat berjalan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memanggilnya. Namun jika tidak hendaknya ia tetap tinggal dirumah, Rasulullah akan menemuinya.” Utusan itu sampai kepadanya dan menyampaikan pesan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Wanita itu berucap, “Jiwaku siap menjadi tebusan jiwanya. Aku lebih pantas mendatangi beliau.” Maka wanita itupun berdiri dengan tongkat dan berjalan menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Ia berucap salam dan beliaupun menjawabnya. Lalu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya, “Wahai Ummu ‘Alqamah, jujurlah kepadaku. Kalaupun kamu berdusta akan turun wahyu dari Allah Ta’ala. Bagaimana keadaan anakmu ‘Alqamah?” 

Ia menjawab, “Wahai Rasulullah, ia rajin menunaikan shalat, shiyam dan banyak bersedekah.” Rasulullah bertanya lagi. “Lalu bagaimana dengan dirimu?”. Wanita itu menjawab,”Wahai Rasulullah aku   MURKA   dengannya.”. 

“Mengapa?” tanya beliau. “Karena ia lebih mengutamakan istrinya dari pada diriku dan ia tidak mau taat kepadaku.”, jawab Ummu ‘Alqamah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya murka Ummu ‘Alqamah menghalangi lisannya untuk mengucapkan syahadat.” Beliau melanjutkan, “Bilal, pergi dan bawakan untukku kayu bakar yang banyak.”. Wanita itu bertanya, “Apa yang akan Anda lakukan, Wahai Rasulullah ?” Beliau menjawab “Aku hendak membakarnya dihadapanmu” Wanita itu menimpali, “Wahai Rasulullah, ia adalah anaku. Hatiku tidak akan kuat menyaksikannya dibakar dihadapanku.” .”Wahai Ummu ‘Alqamah, adzab Allah lebih dahsyat lagi kekal. Jika kamu senang terhadap ampunan Allah baginya, ridhailah dia. Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, shalat, shiyam, dan sedekahnya tidak mendatangkan manfaat baginya selama kamu murka.“, sabda nabi. Mendengarnya wanita itu berkata, “Wahai Rasulullah, aku bersaksi di hadapan Allah, para malaikat, dan siapa saja yang hdir disini dari antara kaum muslimin bahwa aku telah ridha kepada anakku,’Alqamah.” 

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bilal, berangkat dan lihatlah apakah ‘Alqamah sudah dapat mengucapkan ‘Laa ilaaha illallah’ atau belum. Bisa saja Ummu ‘Alqamah tadi mengatakan yang bukan dari lubuk hatinya karena malu kepadaku/” Bilal beramgkat dan melihat kondisi ‘Alqamah. Ia berkata,”Wahai sekalian orang, murka Ummu ‘Alqamah menghalangi lidahnya dari syahadat, dan ridhanya telah melepaskan kekeluan lidahnya.” 

Pada hari itu juga ‘Alqamah meninggal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam hadir, memerintahkan untuk memandiakn dan mengkafaninya. Lalu beliau menshalatkan dan menghadiri prosesi penguburannya. Beliau berdiri di ujung kuburnya bersabda :

“Wahai sekalian Muhajirin dan Anshar, barangsiapa mengedepankan istrinya dari pada ibunya niscaya akan mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat, dan manusia semuanya. Allah tidak akan menerima infaqnya juga sikap adilnya sehingga ia bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berbuat baik kepadanya serta memohonkan keridoannya. Keridloan Allah terletak pada keridloannya, kemurkaan Allah terletak pada kemurkaannya.“



Mari senantiasa memohon kepada Allah untuk senantiasa membimbing kita dalam menggapai keridlaanNya dan menjauhkan kita dari sikap durhaka kepada orang tua. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah, Maha Mulia, Maha Penyayang, lagi Maha Pengasih.

Semoga dari sedikit artikel di atas, bisa di jadikan sebuah renungan yang dalam untuk kita semua...Semoga bermanfaat untuk pembaca yang budiman.

Sedekah Ekstrem = Balasan Ekstrem

Saat kita melakukan sedekah secara ekstrem maka balasan yang akan kita terima pasti secara ekstrem juga. Bahkan terkadang balasan itu tidak masuk akal datangnya. Kesimpulan saya ini berdasarkan beberapa artikel kisah nyata tentang sedekah di blog saya ini, sedekah nekat atau keajaiban sedekah dan berbagai pengalaman langsung yang saya rasakan.


Sedekah ekstrem adalah sedekah DENGAN HARTA TERBAIK dan dengan keyakinan yang tinggi akan janji yang langsung diberikan Allah dalam Alqur’an. Pelaku sedekah ekstrem sangat yakin berapa pun harta yang dikeluarkan pasti akan dibalasLANGSUNG oleh Allah, sesuai dengan janji Allah di Alqur’an; yaitu kelipatan 10 sampai ratusan kali lipat.

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 267

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari Hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan Janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Ayat inilah yang ada hubungannya DENGAN SEDEKAH EKSTREM. Kita disuruh menyedekahkan harta kita yang terbaik. Kemudian kita juga dilarang memberikan sedekah kita dengan harta yang kita anggap remeh atau kita sendiri tidak membutuhkannya. Inilah dasar bagi para pelaku sedekah di artikel yang saya sebutkan di atas.


Allah adalah MAHA MENEPATI JANJI, dan apa yang tertulis di Alqur’an adalah apa yang langsung diserukan Allah kepada umatnya. Adalah sebuah kerugian besar jika kita tidak yakin akan perkataan langsung Allah tersebut. Coba anda baca dan renungkan apa yang langsung diserukan Allah tentang sedekah di bagian bawah ini:

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 245

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah melipatgandakan pembayaran Kepadany dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Dalam ayat ini Allah dengan jelas mengatakan akan melipat gandakan, Dengan lipat ganda yang banyak bagi siapa saja yang gemar sedekah. Di akhir kalimat ditekankan bahwa hanya Allah-lah yang bisa melapangkan atau menyempitkan rejeki makhluk ciptaanNya.

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 261

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Dalam ayat ini Allah secara jelas menyebut perhitungan matematis saat kita mengeluarkan hartanya untuk sedekah. Jika menurut perhitungan matematis itu berarti sedekah kita akan dibalas hingga 700 kali lipat! Di akhir ayat Allah menekankan akan membalas sedekah itu bagi siapa yang Dia kehendaki, jadi pasti ada dong yang tidak mendapatkan balasan :) Makanya kita perlu sedekah dengan ikhlas dan yakin akan janji Allah. Jangan setengah-setangah ya….. :)

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 274

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Dalam ayat ini Allah menjanjikan bagi siapa saja yang mau bersedekah, Allah akan memeliharanya dari segala bentuk kekhawatiran dan segala bentuk kesedihan. Anda saat ini sedang punya masalah? Makanya ayo segera bersedekah….. :)

Alquran > Surah An Nisaa’> Ayat 114

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.

Nah ayat yang ini adalah untuk saya dan anda yang mau menebarkan semangat sedekah pada orang lain. Allah menjanjikan pahala yang besar bagi siapa yang mau mengajak sedekah orang lain. Makanya, silahkan share-kan artikel ini pada siapa saja deh, bisa di Facebook, Twiter, atau blog anda.

Semoga dengan membaca artikel di atas bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin…..



Sumber : http://motivasi.petamalang.com/sedekah-ekstrem-balasan-ekstrem

Dimana Letak Akal, Nafsu dan Ruh…?

Allah سبحانه و تعالى sebelum menciptakan manusia, telah terlebih dahulu menciptakan AQAL danNAFSU, tertera dalam kitab durratun nasihin karangan syeh ustman bin hasan as syakir, dalam hadist qudsi di sebutkan, Saat Allah سبحانه و تعالى menciptakan Aqal, Allah سبحانه و تعالى mengajukan pertanyaan pada Aqal, Yaa ayyuhal aqli, man anta wa man anaWahai Aqal, siapakah kamu dan siapakah Aku? ketika menerima pertanyaan, “Siapa kamu dan siapa Aku?” aqal menjawab “Ana A’bdun wa anta Rabbun.” saya hambaMu Dan Engkau Tuhanku..

Ilustrasi
Di sisi lain, saat Allah سبحانه و تعالى menciptakan Nafsu, dan di ajukan pertanyaan yang sama, nafsu menjawab, Ana ana wa anta anta, Aku ya aku, dan kamu ya kamu, lantas Allah سبحانه و تعالى memasukkan ke neraka panas selama 1000 tahun, setelah itu nafsu di tanya lagi, namun tetap gak kapok juga dengan menjawab hal yang sama, lantas di masukkan ke neraka dingin selama 1000 tahun, setelah itu di tanya lagi, tetap juga sama jawabannya, lalu di masukkan ke neraka lapar selama 1000 tahun, lalu di angkat dan di tanya lagi, baru menjawab Ana abdun wa Anta Robbun.
  
Aqal adalah makhluq suci dengan fithrah Illahi, Aqal itu ibarat kusir yang mengendalikan nafsu.

Di manakah letak Aqal dan nafsu....?

Aqal dan nafsu itu terletak di dalam 
QOLBU, qolbu dalam arti jasmani adalah Organ jantung manusia, di terangkan dalam hadist nabi riwayat muslim,
Nabi bersabda : 
Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah “Qolbu” “. ( Hadis Riwayat Bukhori ).

Qolbu dalam bahasa arab artinya jantung, menurut Imam Al-ghozali, perenungan itu dilakukan mulai dari qolbu yang berpusat di dada, bukan dilakukan melalui pemikiran (al-fikri) dalam 
otak kepala..Firman Allah SWT :

 أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَـٰكِن تَعْمَىالْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِafalam yasiiruu fii l-ardhi fatakuuna lahum quluubun ya’qiluuna bihaa aw aatsaanun yasma’uuna bihaa fa-innahaa laa ta’maa l-abshaaru walaakin ta’maa lquluubullatii fii shshuduur

[22:46] maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai qolbu, dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah qolbu yang di dalam dada.
QS. Al-hajj 22:46

Di jelaskan pada ayat di atas, bahwa qulub atau qolbun itu letaknya fis shuduur, di dalam dada, dan yang ada di dada itu adalah jantung (heart), bukan hati / liver, yang berada di bawah dada, di atas perut.

Dalam alqur’an di jelaskan.. Bahwa sesungguhnya 
ILMU itu letaknya di jantung qolbun fis shuduur, ilmu itu mencakup Aqal dan Nafsu.

Dalam jantung, ada syaraf-syaraf yang bersambung ke otak.

Otak ada dua bagian, yaitu otak kanan yang disebut EQ, tempat 
syaraf emosional, seperti marah, sedih, senang, takut, dll. DI sinilah yang menghubungkan dengan NAFSU yang berpusat di jantung.

Yang kedua yaitu otak kiri yang menghubungkan 
syaraf memory, kecerdasan, berfikir, daya ingat, rasional, yang disebut IQ pusat intelegensi, di sinilah PUSAT AQAL yang berhubungan dengan syaraf di jantung.

Jantung bukan sekedar pemompa energy yang berupa darah menuju ke otak, sebab jantung adalah pusat segala energy yang ada, detakan jantung itu tidaklah bekerja otomatis, tapi di kendalikan oleh
Sang Maha Pengendali.
Saat manusia menforsir daya otak kiri-nya, maka jantung bereaksi, begitu juga jika perasaan cinta, benci, senang, sedih, di otak kanan bangkit, maka akan bereaksi pada jantung.

Imam ghozali berpendapat dengan dasar ayat alqur’an di atas, bahwa ILMU itu bukan di otak, tapi di dalam qolbu, penglihatan itu bukan pada mata, tapi di dalam qolbu, pendengaran itu bukan pada telinga, tapi di dalam qolbu, pembicaraan itu bukan pada mulut, tapi di jantung qolbu haqiqotun..

Otak, mata, telinga, mulut, itu hanyalah peralatan yang berupa 
RAGA, yang di kendalikan oleh AQAL dan NAFSU yang terletak dalam JANTUNG QOLBU.Lalu apakah ruh itu??

 وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

wayas-aluunaka ‘ani rruuhi quli rruuhu min amri rabbii wamaa uutiitum mina l’ilmi illaa qaliilaa [17:85]

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: 
“Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.  QS. al-isra 85

Alqur’an sendiri telah menegaskan, bahwa Ruh itu adalah urusan-Nya, Kita tidak tahu melainkan sedikit, sedikit bagi Allah سبحانه و تعالى akan pengetahuan manusia.

Ilustrasi

Ruh ibarat Energi, ruh dalam lafadz arab, berasal dari kata “riih” رياح yang maknanya angin.

Dalam ilmu pengetahuan eksak, gerakan angin itu terjadi karena reaksi energi elektromagnetic, yang terus bergerak, energi elektromagnetic ini dalam unsur atom di sebut elektron yang kita rasakan sebagai energi aliran listrik.

Dan ternyata, tiada satupun profesor di dunia yang dapat menjelaskan apakah listrik itu dengan paten, seperti halnya tiada seorang ulama’ yang dapat menjelaskan apakah ruh itu.

Yang kita tahu, hanyalah sebatas pengertian bahwa, ruh itu adalah energi yang dapat menghidupkan benda organik, sedangkan listrik itu adalah energi yang dapat menghidupkan benda anorganik.

Jadi, ruh itu bukanlah seperti di film atau gambar, yang berbentuk bayangan, atau asap, sungguh berlepas diri tentang hal itu.

Begitu juga listrik, bukan lah petir yang berapi, terang, seperti dalam gambar, itu hanyalah reaksi percikan api, yang panas, sedangkan listrik sendiri tidak berwarna, tidak terlihat, juga bukan kalor atau panas.
Kesimpulanya.

RAGA itu di kendalikan oleh AQAL dan NAFSU yang terletak dalam QOLBU yang dapat hidup karena ada RUH dengan KUASA الله سبحانه و تعالى

 
Wallahu’alam Bisshowab.

KEMATIAN BISA DIUNDUR (Yusuf Mansur)


Kematian memang di tangan Allah. Maka ada satu hal yang bisa membuat kematian menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu kemauan bersedekah, kemauan berbagi dan peduli.


SUATU hari, Malaikat Kematian mendatangi Nabiyallah Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”

“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”

“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”

“Wahai Ibrahim, sayang sekali, 
umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabiyallah Ibrahim. Hampir saja Nabiyallah Ibrahim tergerak untuk memberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabiyallah Ibrahim memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah.

Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya.

Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikat Kematian, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi? Malaikat Kematian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.

“Apa gerangan yang membuat Allah SWT menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?”

“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup.”

Saudara-saudaraku, pembaca “
Kajian WisataHati” dimanapun Anda berada, kematian memang di tangan Allah SWT. justru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya, Muhammad saw bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah…SEDEKAH.

Maka, tengoklah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar. maka sesungguhnya Andalah yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah untuk memperpanjang umur Anda. Tinggal apakah Anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur Anda.

Saudara-saudaraku sekalian, tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan sampai. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik. Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan husnul khatimah.

Mudah-mudahan Allah berkenan memperpanjang umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian datang. Amin...

Sampai ketemu di pembahasan berikutnya. Insya Allah, kita masih membahas “sedikit tentang menunda umur, tapi kaitannya dengan kesulitan-kesulitan hidup yang kita hadapi “.

Salam, Yusuf Mansur.
Salam Wisata Hati.

“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan” (An-Nisaa: 78)




Sumber : http://www.wisatahati.com

Sunday, April 1, 2012

Mencapai potensi hidup yang maksimal

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir, 

rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.

Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :

* Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini
dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.
Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.
Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,
meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap
aspek kehidupanmu.

* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus
melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda.
Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang
dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan
tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan
pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri

* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu.
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia
berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia
akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu.
Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan.
Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.

* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...
Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya
dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai
trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini.
Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu
selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang.

* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun
Kita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi
tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana." Kita semua menghadapi
tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang
menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup
berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.


* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar
yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri.
Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,
Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita,
namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.
Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan
apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.

* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu
sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan
sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu,
sekarang juga !