Sedikit Tertawa dan Banyaklah Menangis
Para sufi menuliskan, bila selama empat puluh hari seseorang
tidak menangis, maka ketahuilah bahwa kalbunya telah keras. Allah taala
berfirman: “Sedikitlah tertawa dan banyaklah menangis”. Namun yang
nampak justru kebalikannya. yakni orang-orang banyak tertawa.
Sekarang lihatlah bagaimana keadaan zaman sekarang? hal itu tidak
berarti bahwa manusia setiap saat harus mencucurkan air matanya terus
menerus, melainkan seseorang yang kalbunya sedang menangis dari dalam,
dia itulah yang sebenarnya menangis. Manusia hendaknya menutup pintu dan
masuk ke dalam lalu sibuk memanjatkan doa dengan khusuk dan merendahkan
hati, serta menjatuhkan diri dengan serendah-rendahnya di hadapan
singgasana Allah , supaya dia jangan termasuk di dalam apa yang
dimaksudkan oleh ayat itu tadi.
Jadi jika disimak setiap hari maka akan diketahui bahwa timbangan
tertawa dan bercanda adalah lebih berat, sedangkan menangis sangat
sedikit. Bahkan di kebanyakan orang tidak ada sama sekali. Sekarang
lihatlah betapa kehidupan berjalan dengan penuh kelalaian. dan betapa
sulitnya jalan keimanan, seolah-olah di satu sedih telah mati. dan
sebenarnya memang itulah yang dinamakan iman.
0 comments:
Post a Comment